Pagelaran Wayang Kulit adalah sebuah tradisi pertunjukan seni tradisional Jawa-Bali berbentuk teater bayangan. Diadakan pada malam hari, biasanya berlangsung sepanjang semalam suntuk, pagelaran ini mencampurkan elemen spiritual, edukasi, dan hiburan. Yang di hadirkan Langsung dalang Dari Lampung Tengah (Dalang Ki Gondo MURYANTO) mengusung Cerita/Lakon : SEMAR BANGUN KHAYANGAN.
1. Konsep Dasar
- Wayang berarti "bayangan" dalam bahasa Jawa, merujuk pada efek visual tokoh wayang di layar kelir (layar putih).
- Kulit berarti kulit binatang (biasanya kerbau) yang diukir menjadi boneka wayang.
- Dalang (narrator sekaligus manipulator wayang) memainkan boneka di belakang kelir menggunakan cahaya lampu sehingga bayangan wayang muncul di depan penonton
2. Komponen Utama Pagelaran
- Dalang, yang memandu cerita, suara, dan mengatur musik gamelan melalui kepyak (metal plate) dan cempala.
- Gamelan dan pesinden (sinden) yang menyanyi tembang Jawa. Pesinden adalah penyanyi wanita dengan suara khas dan peran penting dalam pertunjukan yang memerlukan stamina tinggi
- Tokoh wayang, dari kisah epik seperti Mahabharata, Ramayana, hingga cerita lokal Panji
Pagelaran biasanya dimulai malam hari sekitar pukul 21.00 dan dapat berlangsung hingga subuh.